Publik internasional menyimpulkan yang terjadi di Gaza bukanlah perang, melainkan pembantaian. Tercatat lebih dari 11 ribu rakyat sipil di Gaza terbunuh akibat serangan yang dilancarkan tentara Israel. Sekira empat ribu di antaranya anak anak. Bahkan, Presiden Perancis Emanuel Macron yang tadinya bersimpati terhadap Israel, kini mendesak negara berbendera Bintang Daud itu, menghentikan serangan.
Ia juga berharap Inggris dan Amerika mengikuti langkah Perancis menyerukan resolusi gencatan senjata. Mendengar hal itu, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu murka. "Dia (Macron) melakukan kesalahan serius, secara faktual dan moral," seru Netanyahu dalam jumpa pers seperti dikutip The Times of Israel.
Hamas, menurut dia, adalah kelompok yang bertanggung jawab atas terbunuhnya 11 ribu lebih rakyat Palestina. Netanyahu yang menyatakan perang pascaserangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.400 warga Israel, telah memberitahu warga Palestina untuk keluar dari Gaza sebagai upaya mencegah jatuhnya korban sipil. Disparpora Tana Toraja Tak Bisa Atasi Aksi Premanisme di Objek Wisata Hutan Pinus Pango pango
Resep Cookies Gandum Tanpa Telur yang Cocok Disajikan saat Lebaran PM Israel Netanyahu Salahkan Hamas Atas Terbunuhnya Belasan Ribu Rakyat Palestina, Ini Alasannya Wisata Kalteng di Sampit Kotim Pasar Rakyat Mentaya Disulap Jadi Tempat Nongkrong Digemari Anak Muda
Cerita Sopir Truk Asal Lampung demi Anaknya Kuliah S2 di UGM, Penghasilan Cuma Rp 2 Juta per Bulan Surya.co.id Kini 6 Objek Wisata yang Dikelola Pemkab Pangandaran, Terbaru Pantai Madasari, Ini Harga Tiketnya Konflik di Gaza, PM Israel Netanyahu Salahkan Hamas Atas Terbunuhnya Belasan Ribu Rakyat Palestina
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 93 94 Kurikulum Merdeka: Membandingkan Isi Teks Halaman all “Israel menyuruh mereka pergi. Hamaslah yang mencegah evakuasi warga sipil, bukan Israel,” kata Netanyahu. Ia juga menuduh Hamas menembaki koridor kemanusiaan yang disiapkan bagi warga Gaza utara untuk mengungsi dan menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.
“Bukan Israel yang menempatkan dirinya di rumah sakit, di sekolah, di UNRWA dan fasilitas PBB, tapi Hamas. Oleh karena itu, bukan Israel tetapi Hamas yang bertanggung jawab atas kerugian yang dialami warga sipil,” tegas Netanyahu. Ia juga menegaskan Israel tak akan tunduh terhadap tekanan Internasional. “Perang kami adalah perang kalian. Israel harus menang demi kepentingannya sendiri dan demi dunia,” ucap Netanyahu.
Ia pun mengabaikan tekanan Internasional untuk menghentikan perang karena didasari tuduhan tuduhan palsu. "Jika perlu kami (Israel)berdiri teguh melawan dunia,” tegasnya lagi. Dengan kata lain, menurut Netanyahu, jika dunia bebas menyucikan praktik teroris yang berperang di kalangan warga sipil, bersembunyi di belakang warga sipil mereka sendiri, maka praktik kotor ini akan menyebar.
“Kami melakukan segalanya untuk meminimalkan kerugian terhadap warga sipil. Namun kami tidak akan memberikan izin kepada Hamas membunuh warga kami tanpa reaksi. Kita bisa melakukannya tanpa khotbah moral,” tandas Netanyahu.