Komisi Pemilu Pakistan mengeluarkan surat perintah penangkapan yang tidak dapat ditebus untuk mantan Perdana Menteri (PM) Imran Khan, Geo News melaporkan pada Senin (24/7/2023). Ini merupakan kasus terbaru dari serangkaian kasus hukum yang dihadapi Imran Khan, lapor Reuters. Di hari yang sama, Khan menerima jaminan dari Mahkamah Agung terkait kasus yang berbeda.
Pria yang mengawali karier sebagai pemain kriket itu menghadapi lebih dari 150 kasus, termasuk “terorisme” sejak dicopot sebagai perdana menteri lewat mosi tidak percaya di parlemen pada April tahun lalu. Surat perintah mengatakan Khan menghina proses Komisi Pemilihan. Partai Tehreek e Insaf Pakistan yang dipimpin Khan memposting gambar surat perintah tersebut di Twitter.
Surat itu diterima di kediaman Khan di Lahore oleh anggota tim hukumnya, lapor Al Jazeera. Inilah Sosok Elo Kusuma Alfred Mandeville, Wisudawan yang Salaman Pakai Kaki dengan Rektor NASIB Elo Diterima di 2 Perusahaan Luar Negeri, Viral Salaman Pakai Kaki dengan Rektor Saat Wisuda
Komisi Pemilihan Pakistan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan terhadap Imran Khan Sosok Elo Kusuma Wisudawan Universitas Brawijaya Viral Salami Rektor Pakai Kaki, Langsung Kerja Ini Pernyataan Resmi Pejuang Palestina dan Hamas Setelah 24 Tentara Israel Diumumkan Tewas Halaman 3
Sosok Rektor UB Malang Salaman dengan Kaki Mahasiswanya saat Wisuda, Aksinya Viral, Tuai Pujian Prancis Keluarkan Surat Perintah Penangkapan terhadap Presiden Suriah atas Penggunaan Senjata Kimia Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini Litbang Kompas dan 4 Lembaga, Paslon Terkuat di Semua Provinsi Halaman 4
“Pemberitahuan Komisi Pemilihan Pakistan diterima di kediaman Ketua Tehreek e Insaaf," tulis cuitan Twitter itu. "Pemberitahuan tersebut diterima oleh Rai Muhammad Ali Advocate, anggota tim hukum," imbuh cuitan itu. "Komisi Pemilihan telah meminta Ketua Tehreek e Insaf untuk hadir pada 25 Juli. Ketua Tehreek e Insaf akan menghadap Komisi Pemilihan besok,” tulis postingan Senin (24/7/2023).
Politisi berusia 70 tahun itu dituduh menggunakan "kata kata yang melampaui batas dan komentar yang menghina" terhadap Komisi Pemilihan. Kasus kriminal lain terhadap Khan diumumkan pekan lalu atas tuduhan mengungkap rahasia resmi sehubungan dengan korespondensi diplomatik antara Washington dan Islamabad. Khan ditangkap pada bulan Mei oleh otoritas Pakistan sehubungan dengan kasus korupsi, yang memicu kerusuhan mematikan di seluruh negeri.
Dia dibebaskan dengan jaminan dalam beberapa hari.