Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyambut baik para delegasi sejumlah negara yang hadir dalam R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) membicarakan konflik, termasuk di Gaza, Palestina. Menurut Jokowi, perang adalah hal yang tak masuk akal di dunia super modern saat ini. "Sungguh tidak masuk di nalar, sungguh tidak masuk dalam nurani kita di dunia yang super modern sekarang ini masih terjadi perang dan pembantaian secara terang terangan yang merenggut warga sipil, yang merenggut perempuan dan anak anak," kata Jokowi dalam sambutannya di R20 ISORA yang digelar di Ballroom Hotel Park Hyatt, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).
Jokowi mengatakan apa yang terjadi di Palestina tidak bisa ditoleransi. "Tragedi kemanusiaan di Palestina tidak bisa ditolerir sedikit pun, gencatan senjata harus segera dilakukan, bantuan kemanusiaan harus dipercepat, dan perlu diingat damai harus segera dimulai," ucapnya. Jokowi mengatakan kemerdekaan merupakan hak segala bangsa yang telah dinyatakan dalam amanat konstitusi.
Jadwal Kereta Api Ekonomi Solo Purwokerto, Tiket KA Bengawan Mulai Rp 70 Ribuan Jadwal Kereta Api Purwokerto Jogja 18 Juni, Harga Tiket KA Senja Utama Yk Mulai Rp 100 Ribuan Jokowi Sebut Tragedi Kemanusiaan di Palestina Tak Bisa Ditoleransi
Jadwal Kapal Pelni Jayapura Tanjung Priok Juni 2023, Harga Tiket Mulai Rp 1 Jutaan Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 193 Kurikulum Merdeka, Aktivitas 6.9: Tajwid Al Maidah Ayat 32 Halaman 3 Jadwal KA Kertanegara Rute Purwokerto Madiun, Termasuk Harga Tiket Kelas Ekonomi dan Eksekutif
VIDEO Sikap Tegas Jokowi Sebut Tragedi Kemanusiaan di Palestina Tak Bisa Ditoleransi Serambinews.com Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 93 94 Kurikulum Merdeka: Membandingkan Isi Teks Halaman all "Indonesia juga memiliki pengalaman panjang dalam merajut keberagaman dalam menjembatani perbedaan perbedaan, dan dalam mempersatukan kemajemukan. Saat ini penduduk Indonesia hampir mencapai 280 juta, yang terdiri dari 714 suku dengan lebih dari 1.300 bahasa lokal atau bahasa daerah, memeluk agama yang berbeda beda, dan hidup di 17 ribu pulau yang kita miliki," ujarnya.
Dikatakan Jokowi,bukan hal mudah mempersatukan Indonesia. "Tapi kita bisa dan kita bersyukur bahwa Indonesia mampu mengikis ego kesukuan, mampu mengikis ego keagamaan, mampu mengikis ego kedaerahan, sehingga mampu mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika, unity in diversity ," kata dia. "Hal tersebut tidak akan mampu diwujudkan jika tidak didukung oleh ajaran agama, tidak akan mampu diwujudkan jika tidak didukung oleh para pemimpin agama yang mengajarkan cinta tanah air adalah bagian dari iman, toleransi terhadap perbedaan perbedaan adalah bagian dari iman, dan menjaga persatuan juga bagian dari iman," tandas Jokowi.
Sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengadakan R20 International Summit of Religious Authorities atau R20 ISORA, di Park Hyatt Jakarta, Senin (27/11/2023). Forum yang berisikan tokoh agama dan pemimpin spiritual dunia ini mengangkat tema 'Peran Agama dalam Mengatasi Kekerasan di Timur Tengah dan Ancaman terhadap Tatanan Internasional Berbasis Aturan'. Forum mengupayakan perdamaian global ini dibuka langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam pidatonya presiden Jokowi mengungkapkan keyakinannya bahwa peran agama, tokoh agama serta masyarakat sangat penting untuk ciptakan kedamaian dunia. "Oleh sebab itu, saya sangat menghargai dan mengapresiasi diselenggarakannya forum ini. Marilah kita jadikan dialog lintas agama, bangsa ini untuk menjembatani perbedaan dan menghentikan segala bentuk pertikaian pertikaian sehingga dunia damai dan rukun," kata Presiden Jokowi dalam pidatonya. Kemudian terlihat di lokasi acara, Presiden Jokowi membunyikan sebuah bedug yang menjadi penanda dibukanya forum R20 ISORA.
Sementara itu Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengungkapkan salah satu fokus pembahasan forum ini terkait krisis kemanusiaan di Palestina. Gus Yahya berharap perang Palestina dan Israel yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 lalu dapat teratasi lewat forum R20 ISORA. “R20 ISORA digelar salah satunya untuk menyikapi isu Palestina,” ujar Gus Yahya saat memberikan sambutan pembukaan R20 ISORA.
Gus Yahya menegaskan Nahdlatul Ulama terus berjuang dan berupaya menghadirkan agama sebagai solusi problem global sejak R20 di Bali 2022 lalu. Dia menjelaskan, komunikasi dengan para pemimpin dunia berjalan hingga saat ini. “Apalagi konflik terkait identitas terus meningkat hingga sekarang di antaranya di yang terjadi Palestina dan Israel,” ucap Gus Yahya.